
A picture is worth a thousand words
Kutipan diatas mungkin dapat merepresentasikan visualisasi data yang digunakan untuk menampilkan data yang kita oleh kepada audiens, entah itu bos kita, klien ataupun rekan kerja yang lain. Melalui visualisasi data, kita dapat menyampaikan data tersebut dengan lebih mudah. Ya, hal tersebut merupakan kondisi ideal. Namun, visualisasi data juga dapat membuat audiens menjadi salah paham dalam intepretasi data kita, atau bahkan menjadi semakin bingung.
Untuk dapat menghindari kondisi yang tersebut, kita harus mengerti fungsi dari masing-masing jenis visualisasi data yang akan kita gunakan untuk menampilkan data kita. Setidaknya terdapat sembilan jenis visualisasi data, berdasarkan tujuannya, yaitu:
- perbandingan
- pola
- perubahan harga
- hubungan
- proporsi
- jarak
- geografis
- konsep
- kejadian waktu ke waktu
1. Visualisasi Data Perbandingan
Jenis perbandingan ini memiliki tujuan untuk menunjukan perbedaan atau persamaan antar nilai yang ada, beberapa visualisasi yang sering digunakan dalam jenis ini adalah diagram batang/kolom, tabel, histogram, piramida populasi, tally chart dan box and whisker plot. Selain itu terdapat variasi dari diagram batang/kolom, seperti diagram bar radial dab diagram kolom radial.

2. Visualisasi Data Pola
Untuk menunjukan pola di dalam data, kita dapat menggunakan grafik garis, diagram area, diagram sebar (scatter plot) dan tabel stem and leaf. Selain jenis visualisasi pola yang biasa digunakan tersebut, kita juga dapat menggunakan diagram stream, violin spot, density spot dan hasil dari analisis kluster.




3. Visualisasi Data Perubahan Harga
Tipe ini digunakan, biasanya oleh seorang ahli keuangan, akuntan atau trader komoditas-komoditas keuangan, seperti saham, forex atau crypto. Beberapa visuallisasi yang sering digunakan adalah, diagram candlestick, diagram kagi, diagram OHLC dan diagram P&F.
4. Visualisasi Data Hubungan
Dalam melihat hubungan atau koneksi antar data, kita dapat menggunakan heat map, diagram radar, diagram, diagram pohon, diagram matriks, diagram jaringan diagram venn dan analisis SWOT. Selain bentuk yang familiar tersebut, terdapat juga bentuk lain, seperti diagram akord, diagram akord tanpa pita, plot koordinat pararel dan diagram arc.


5. Visualisasi Data Proporsi
Proporsi bertujuan untuk melihat persentase dari bagian-bagian di dalam data. Misal berapa banyak perempuan dan berapa banyak laki-laki di dalam suatu kelas perkuliahan. Berapa yang berasal dari pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra. Untuk menyediakan informasi tersebut, beberapa jenis visualisasi yang sering digunakan adalah diagram pie, diagram bubble, diagram donat, diagram donat sebagian, progress bar, diagram waterfall, pictogram dan treemap. Selain itu, visualisasi popular baru-baru ini, yang bernama word cloud juga dapat digunakan untuk melihat proporsi. Visualisasi lainnya, yang termasuk memiliki fungsi untuk melihat proporsi adalah diagram sankey, diagram sunburst, circle packing, plot parallel set, diagram area proporsional, diagram marimekko, diagram dot matrix dan diagram nightingale rose.




6. Data Visualisasi Interval
Apabila kita ingin melihat variasi data antara data tertinggi dan terendah, atau memperlihatkan data dalam kempok rentang tertentu, maka Anda dapat mengguakan jenis ini. Beberapa visualisasi jenis ini yang biasa digunakan adalah Gantt chart dan Error bar. Selain itu terdapat bullet graph dan span chart.
7. Visualisasi Data Geografis
Dalam menampilkan suatu lokasi tertentu, saat ini sangat popular untuk menggunakan visualisai jenis ini. Biasanya untuk dapat menggunakan visualisasi ini dengan baik, seseorang juga harus dapat menguasai suatu tools, berupa Geographic Information System (GIS). Beberapa jenis visualisasi terkait lokasi geografis yang sering digunakan adalah bubble map, choropleth map, isoline map, transit map, flow map, connection map dan dot map.
8. Visualisasi Data Konsep
Tidak jarang konsep yang dibuat atau ide yang dimiliki oleh seseorang, disampaikan dalam bentuk gambar, sehingga audiens dapat dengan lebih mudah menangkap konsep tersebut. Beberapa jenis visualisasi yang dapat digunakan untuk menggambarkan konsep, antara lain adalah mind map, funnel, flowchart, pictorial fraction chart, exploding view drawing dan diagram ilustrasi atau visualisasi metafora (menggunakan objek atau gabungan objek tertentu untuk menggambarkan konsep atau ide).
9. Visualisasi Data Waktu ke Waktu
Jenis visualisasi data yang terakhir dalam artikel ini, memiliki fungsi untuk menunjukan perjalanan atau perubahan data dari waktu ke waktu. Biasanya untuk menggambarkan hal ini, visualisasi yang dapat digunakan adalah kalender, timeline, timetable, dan spiral plot.
Penutup
Demikan yang dapat disampaikan dalam artikel ini, semoga bermanfaat. Selanjutnya, apakah ada jenis dan fungsi visualisasi data lain yang belum masuk di dalam artikel ini? Silahkah sampaikan di kolom komentar ya! Terima kasih.
Sumber:
- Joseph, A.J. (1997). Health, Safety and Environment Data Analysis A Business Approach. New York: Lewis Publisher.
- Calvello, M. (2020). 67 Types of Data Visualizations: Are You Using the Right One? diakses dari https://learn.g2.com/types-of-data-visualizations pada 31 Maret 2023 Jam 23.15 WIB.
- Velarde, O. 32 Data Visualization Types: Choose the One You Need. diakses dari https://visme.co/blog/data-visualization-types/ pada 31 Maret 2023 Jam 23.20 WIB.
[aam].
5 thoughts on “[Scribble#33] Jenis visualisasi Data”